Minggu, 08 April 2012

tugas matematika




KESEBANGUNAN BANGUN DATAR
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
“Matematika 3

Oleh:
Nikmatus Syukria
210610038
Dosen Pengampu:
Kurnia Hidayati

TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYA / PG-B/IV
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012



KESEJAJARAN DAN KESEBANGUNAN

            Membandingkan dua benda secara geometris dapat dilihat dari dua aspek yaitu bentuk dan ukurannya. Satu benda yang memiliki bentuk yang sama tapi dengan ukuran berbeda banyak dijumpai atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, miniatur bangunan dan bangunan itu sendiri, peta suatu daerah dengan daerah sesungguhnya, dan lain-lain. Dua benda yang memiliki bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda disebut sebangun.
A.    KESEJAJARAN
            Hubungan yang mungkin antara dua garis l dan m ada tiga kemungkinan seperti ditampakkan pada gambar berikut ini :
l dan m berpotongan



l dan m tidak berpotongan     

 l dan m berimpit


Gambar 4.1 Hubungan yang mungkin antara dua garis
Khusus dalam keadaan kedua, garis l dan m disebut sejajar. Dapat dikatakan bahwa dua garis sejajar bila kedua garis itu tidak memiliki titik potong.

 


 



Untuk menyatakan bahwa garis l dan m sejajar ditulis dengan l // m dan untuk menandainya pada gambar digunakan tanda panah pada kedua garis dibagian tengah seperti gambar berikut ini:






Gambar 4.3 dua garis sejajar


A.    SUDUT YANG BERELASI
            Sudut yang berelasi adalah sudut-sudut yang terkait satu dengan lainnya bila ada dua garis sejajar dipotong oleh garis ketiga. Macam-macam sudut yang berelasi diantaranya adalah sudut sehadap, sudut berseberangan dalam, dan sudut berseberangan luar.
            Misalkan l dan m dua garis sejajar dan ada garis ketiga t yang memotong l dan m, maka garis t ini disebut tranversal dari l dan m. Adanya tranversal ini akan membentuk delapan sudut yang berbeda di sekitar kedua titik potong.





Relasi antara sudut di sekitar A dan sudut di sekitar B dapat dikategorikan menjadi 3 macam yaitu :
v  Sudut sehadap, yaitu pasangan-pasangan :      A1 dan     B1,     A2 dan      B2,
     A3 dan      B3,        A4 dan      B4
v  Sudut  dalam berseberangan, yaitu pasangan-pasangan:      A2 dan        B4,
     A3 dan        B1
v  Sudt luar berseberangan, yaitu pasangan-pasangan:   A1 dan      B3,       A4
dan        B2

Sudut-sudut yang berelasi memiliki sifat-sifat berikut ini:
v  Bila suatu transversal memotong dua garis sejajar, maka dua sudut sehadap adalah sama besar;
v  Bila suatu transversal memotong dua garis sejajar, maka dua sudut dalam berseberangan adalah sama besar;
v   Bila suatu transversal memotong dua garis sejajar, maka dua sudut luar berseberangan adalah sama besar.
A.    KESEBANGUNAN BANGUN  DATAR
            Secara intuitif, dua bangun datar sebangun bila dua bangun itu memiliki bentuk yang sama tetapi ukurannya mungkin berbeda. Ada dua aspek yang menentukan apakah dua bangun akan memiliki bentuk yang sama, yaitu ukuran sudut dan perbandingan sisi yang bersesuaian.
            Istilah sudut atau sisi bersesuaian muncul sebagai konsekuensi dari  adanya korespondensi satu-satu antara titik-titik sudut pada dua bangun datar yang sejenis. Misalnya, pada segi empat ABCD dan PQRS kita tetapkan korespondensi :  A       P, B        Q, C        R,

C
 


R
 

S
 

D
 
D         S.








Gambar 4.7 bangun datar yang sebangun
Dengan korespondensi ini, ada sudut-sudut yang bersesuaian, yaitu     A dan      P,     B dan Q,      C dan       R,       D dan       S. Di samping itu, juga ada sisi-sisi yang bersesuaian, yaitu AB dan PR, BC dan RQ, CD dan QR, AD dan PS. Keadaan sudut-sudut dan sisi-sisi yang bersesuaian akan menentukan apakah dua bangun datar sebangun atau tidak.
            Bangun datar dikatakan konruen jika dan hanya jika bangun-bangun datar tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
Syarat-syaratnya :
1.      Sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) dan sama besar
2.      Sisi-sisi yang bersesuaian (seletak) sama panjang









4 komentar:

  1. Diketahui dua garis sejajar dipotong oleh garis lain.
    Perhatikan pernyataan berikut!
    I. Sudut-sudut dalam sepihak sama besar.
    II. Sudut-sudut dalam berseberangan sama besar.
    III. Sudut-sudut sehadap sama besar.
    IV. Sudut-sudut luar berseberangan sama besar.
    Pernyataan di atas benar, kecuali …
    A. I
    B. II
    C. III
    D. IV

    jawaban yang benar adalah C(III)

    BalasHapus
  2. 1. Diketahui pesegi panjang berukuran panjang 20 cm, dan lebar 10 cm dengan persegi panjang berukuran panjang 50 cm dan lebar 25 cm.

    Jawab:
    Perbandingan panjang, p1 : p2 = 20:50= 2:5
    Perbandingan lebar, I1 : I2 = 10 : 25=2:5
    Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian perbandingannya sama, yaitu 2 : 5
    Sudut-sudut pada persegi panjang adalah 900 (siku-siku)
    Karena sisi yang bersesuaian sebanding dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, maka kedua persegi panjang sebangun

    BalasHapus
  3. 1. Diketahui persegi panjang PQRS sebangun dengan persegi panjang TUVW. Jika perbandingan masing-masing sisi yang bersesuaian adalah 5 : 2, PS = 15 CM, TU = 20 CM, tentukan panjang PQ dan UV?

    Jawab:
    Karena PQRS dan TUVW sebangun, maka sisi-sisi yang bersesuaian sebanding, sehingga:

    PQ : TU = 5 : 2
    PQ : 20 = 5 : 2
    PQ/20 =5/2
    PQ = (20 X 5)/2
    PQ = 50 cm

    PS : UV = 5 : 2
    15 : UV = 5 : 2
    15/UV = 5/2
    UV = (2 X 15)/5
    UV = 6 cm

    BalasHapus
  4. Diketahui segi empat KLMN dengan KL = 45 cm dan LM = 51 cm dan segiempat PGRS dengan PQ = 15 cm RS = 9 cm.tentukan panjang QR dan MN ?

    Jawab = QR bersesuaian dengan LM karena sebangun
    Maka LM/(QR ) = 3
    Berartin QR LM/(3 ) = (51 cm)/3=17 cm
    MN bersesuaian dengan RS karena dua bangun bangun tersebut sebangun
    Maka LM/Rs = 3 berarti MN = 3 RS x 9 cm = 27 cm

    BalasHapus